Coffee EL Panyabungan – Anak Panyabungan sudah pasti familiar dengan salah satu Cafe berlantai dua ini yang menjadi tempat nongkrong semi elit versi anak Panyabungan. Bukan tanpa alasan, Coffee EL menjadi salah satu pilihan untuk bisa kumpul dan kombur dengan kawan-kawan karena ditopang oleh tempatnya yang nyaman dan strategis. Sebuah keuntungan yang luar biasa.
Melihat lebih jauh kedalam saya pernah beberapa kali berkunjung dan nongkrong disana, selain karena penasaran ingin mencoba juga ingin merasakan beberapa menu yang mereka sediakan. Coffee EL menjadi tempat yang masuk ke dalam jejeran cafe yang trend di Panyabungan. Banyak pengunjung apalagi di hari minggu. Pelanggannya tidak hanya usia remaja dan dewasa tetapi juga ada anak-anak. Dari sini bisa terlihat betapa terkenalnya Coffee EL ini.
Pengunjung ditawarkan beberapa menu yang menurut saya agak keren, Ada menu untuk makanan Indonesia, dan juga makanan yang bukan makanan dari Indonesia. Ini menjadi menarik, karena yang seperti ini jarang ditemukan di cafe-cafe lain. Saya menilai daya tariknya dari menu ini menjadi 20% terhadap pelanggan. Sesuatu yang cukup bagus dan harus dipertahankan, yang artinya selalu memberikan variasi menu yang beragam untuk mendongkrak ketertarikan pengunjung.
Pelayanan Coffee EL ini tidak bisa dibilang bagus dan juga buruk, masih dalam standar cafe cafe lain. Tidak ada yang bisa ditonjolkan. Tapi itu sudah sangat bagus karena pelanggan tidak merasa bosan menunggu pesanan. Namun saat dilantai dua saya ingin mencoba suasana yang disuguhkan, saya sedikit merasa kecewa karena minuman yang saya pesan sedikit lama dari biasanya. Entah itu karena banyak pelanggan atau kelalaian pelayan, itu tetap menjadi kesalahan yang sangat kecil yang harus diperbaiki agar tidak menjadi dampak yang lebih buruk.
Coffee EL juga menyediakan fasilitas Wi-Fi yang bisa diakses umum, Stop Kontak di setiap meja jika Elektronik anda Lowbat, atau anda tidak suka didalam ruangan ? ada juga tempat nongkrong diluar sambil menghitung kendaraan yang lalu lalang. Kebetulan sekali lokasi Coffee EL ini di sekitar jalan utama Panyabungan dengan akses yang mudah dari arah mana saja. Disini juga menjadi tempat yang menarik jika malam hari, bisa menikmati lalu lalang kendaraan dari balkon lantai duanya.
Oh iya disini saya lupa menunya apa saja dan tidak sempat untuk mengambil fotonya, tapi ini mungkin bisa menjadi penambah rasa penasaran untuk mencoba menu yang telah mereka sediakan.
Pada satu hari ada teman saya berkomentar bahwa makanan disini mahal-mahal. Dalam hati saya berpikir “Wajar, ini kan cafe yang sudah levelnya bukan rata-rata lagi”. Kalau menurut kalian gimana ?
Tapi apakah Coffee EL sesempurna itu, bagaimana penilaian seimbangnya ?
Cafe yang secara pandangan mata sama seperti cafe-cafe mid level pada umumnya. Pengunjung diberikan fasilitas sofa yang nyaman yang tidak banyak cafe-cafe berpikir tentang keberadaan sofa ini dan bingkai yang berisi typografi ala-ala gitu. Sebenarnya konsep seperti ini sangat bagus namun ini sama seperti yang disuguhkan oleh sebagian besar Cafe yang ada di Panyabungan. Dinding dengan berbagai gambar yang tertempel, Entah mereka saling meniru atau memang itu adalah standar dari cafe-cafe atau mungkin juga itu adalah konsep yang sedang trend. Akan tetapi menurut pandangan saya, ini adalah konsep yang hanya bisa bertahan sementara karena memang sedang populer, sampai orang-orang sudah mencoba dan bosan, ini akan berakhir. Jika Coffee EL tidak cepat membuat inovasi terbaru. View yang sekarang cepat atau lambat akan membuat bosan para pengunjungnya, kecuali pelanggan setia dan yang penasaran. Padahal dalam dunia marketing, dengan hanya berusaha mempertahankan pelanggan setia akan berakhir dengan fatal.
Saya ke Coffee EL masih terhitung jari, yang artinya pendapat saya ini tidak akurat sepenuhnya.Namun beberapa kali itu membuat saya tertarik untuk membahasnya disini. Karena saya seorang penikmat minuman Cappucino, dikunjungan pertama saya langsung pesan minuman Cappucino. Entah lidah saya yang terbiasa dengan Cappucino kemasan sachet (hehehe) atau faktor lain saya tidak tahu. Namun yang pasti Cappucino yang datang tidak lebih dari rasa susu coklat yang ditaburi sejumput kopi. Berbeda dengan Cappucino Ice nya yang rasanya seperti Cappucino selayaknya meski rasa dari susunya masih mendominasi. Namun saya tidak bisa mencoba minuman lain, tapi teman-teman yang saya tanya rata-rata mereka puas dengan penilaian 8/10
Soal makanan penilaian saya tidak terlalu banyak, karena saya hanya sempat mencoba beberapa makanan seperti kentang goreng, tahu mini, tempe goreng, tahu goreng roti dan tiga rasa. Untuk makanan cukup enak, sepertinya kokinya ahli ini.
Saran untuk Coffee EL adalah berusahalah membuat inovasi baru karena sejak berdiri sampai sekarang Coffee EL tidak memiliki banyak perubahan, hanya saja menang lokasi saja. Sayang jika suatu saat ada pesaing yang lebih kreatif, saya percaya Coffee EL akan ditinggalkan layaknya salah satu Coffee Cafe yang namanya bernuansa Mandailing-Inggris. Minuman dan Makanan yang tidak sesuai dengan hati pelanggan berpotensi menurunkan pengunjung dikarenakan rasa tidak puas. Coffee EL sudah saatnya membuat survey random terhadap pengunjung Coffee EL agar mengetahui sisi lemahnya dan dengan cepat bisa memperbaiki kelemahan tersebut. Survey bisa dilakukan dengan memberikan format sederhana untuk diisi saat pelanggan akan melakukan pembayaran.