IPMMAN Kota Langsa – Kecelakaan kerja adalah hal yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Meskipun sudah menerapkan 3K, namun jika kita mengkaji agama, bahwa nasib nahas hanya Allah yang tahu.
Namun terlepas dari itu, PT. SMGP yang merupakan perusahaan Multinasional yang sangat banyak ditentang masyarakat kini sudah merenggut korban selanjutnya setelah kasus anak-anak yang tenggelam beberapa waktu lalu.
Lantas kenapa Ikatan Persaudaraan Mahasiswa Mandailing Natal (IPMMAN) Kota Langsa mengatakan bahwa pihak mereka merakit Mesin Pembunuh ?
Salah satu alasan kuatnya adalah bahwa proyek pembangunannya berada tepat di sekitar pemukiman masyarakat. Termasuk Pipa Bocor yang menjadi penyebab jatuhnya Korban Jiwa yang tidak memiliki salah apa-apa.
Pemukiman seyogyanya adalah tempat aman untuk ditinggali oleh orang-orang banyak, terlepas dari bahaya seperti Bencana Alam. Tapi jika disebabkan oleh campur tangan manusia sama artinya dengan membunuh masyarakatnya secara sengaja.
Bukan tidak mungkin korban-korban selanjutnya akan menyusul jika proyek tidak dihentikan untuk sementara waktu. Karena dengan adanya kasus Pipa Bocor ini menandakan bahwa pihak PT. SMGP belum sepenuhnya siap menjalankan proyeknya.
Apakah itu dari Materialnya yang tidak memenuhi Standar atau SDM nya yang kurang peduli terhadap kesehatan peralatannya. Tidak mungkin juga sekelas Perusahaan Multinasional memasok material Abal-abal.
Ditambah lagi proyek besar ini sebagian berada di pemukiman masyarakat, yang jika ada kesalahan kecil bisa memunahkan sekitarnya.
Seharusnya, pihak PT. SMGP sudah jauh-jauh hari tahu akan kesehatan peralatan mereka dan secepatnya melakukan Maintanance. Tidak lalai seperti ini sampai merenggut 5 nyawa manusia secara sia-sia.
Ikatan Persaudaraan Mahasiswa
Mandailing Natal (IPMMAN) Kota Langsa turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada para Korban.
Ikatan Persaudaraan Mahasiswa Mandailing Natal (IPMMAN) Kota Langsa juga PT. SMGP jangan melaksanakan operasi selama semua peralatan yang vital di periksa kesehatannya. Agar kami masyarakat Mandailing Natal tidak mendengar korban-korban selanjutnya.
Karena awal dari ditolaknya PT. SMGP di Bumi Gordang Sambilan adalah jatuhnya Korban jiwa dari pihak-pihak masyarakat biasa.