BEM FE UNSAM – Menjadi mahasiswa sudah tentu menjadi waktu yang sangat sibuk untuk mengerjakan tugas-tugas dari dosen serta tugas-tugas lainnya.
Belum lagi jika menjadi seorang anak kos yang jauh dari keluarga mungkin beban tugasnya akan semakin banyak.
Sebab itu banyak yang mengatakan bahwa menjadi Mahasiswa bukan hanya pandai dalam mata kuliah.
Namun juga harus memiliki nilai sosial yang tinggi agar kehidupan bisa lebih mudah dengan bantuan orang-orang terdekat.
Banyak juga orang dengan sesumbar mengatakan bahwa tidak lengkap rasanya menjadi Mahasiswa tanpa mengikuti Organisasi.
Seperti pepatah para Mahasiswa organisatoris “Kuliah Tanpa Berorganisasi Bagai Makan Tanpa Lauk”.
Organisasi tidak selamanya berada dalam internal kampus bisa juga di Eksternal kampus atau juga bisa dua-duanya untuk mendapat pengalaman lebih.
Mengikuti kegiatan organisasi bukanlah hal yang mudah juga bukan hal yang sulit, semua tergantung sampai mana kemampuan bisa mengatur waktu.
Apa itu BEM FE UNSAM
BEM FE UNSAM adalah salah satu organisasi internal kampus di Fakultas Ekonomi Universitas Samudra yang mengurusi semua kegiatan organisasi setingkat Fakultas.
BEM FE UNSAM merupakan kependekan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Samudra.
Organisasi ini sendiri merupakan organisasi tertinggi yang ada di fakultas Ekonomi yang dibersamai oleh DPM FE UNSAM.
BEM FE UNSAM berada di bawah naungan Pemerintahan Mahasiswa Universitas Samudra (PEMA UNSAM)
Awal Mula Berorganisasi
Saya termasuk salah satu orang yang bisa dibilang Introvert, namun bisa aktif jika saya merasa lingkungan sekitar sudah nyaman.
Pada saat saya merasa berkumpul-kumpul adalah hal yang sangat membosankan dan tidak bisa membuat kita bebas mengekspresikan diri.
Mungkin karena keseringan membaca buku-buku biografi saya merasa terdorong untuk berkumpul untuk mendapatkan ilmu lebih.
Saat itu organisasi pertama yang saya ikuti adalah OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) diwaktu kelas 2 SMP.
Yang mana sebenarnya saya tidak tahu apa itu OSIS dan kenapa saya bergabung kedalamnya karena saya bukan Ketua Kelas, Sekretaris Kelas atau bahkan Bendahara Kelas.
Tapi disaat kenaikan kelas, waktu itu naik kelas 3 SMP saya mendapat tugas dari sekolah sebagai perwakilan SMP saya untuk mengikuti pelatihan OSIS se Provinsi.
Saya yang bersemangat untuk jalan-jalan langsung meng iyakan saja, karena itulah pertama kalinya saya berkunjung ke ibukota Provinsi. Apalagi ditambah tidur di hotel berbintang dan dikasih uang saku.
Hingga akhirnya saya tergabung dalam OSIS secara utuh lewat pelatihan yang telah kami ikuti selama 3 hari tersebut.
Sampai pada hari-hari selanjutnya sekolah saya melakukan perekrutan Anggota Pramuka yang akan berlatih setiap hari jum’at di sekolah.
Saya mengajukan diri masuk karena waktu itu teman laki-laki satu kelas banyak yang ingin bergabung juga, saya pikir coba-coba mana tahu enak.
Bergabung dengan pramuka kurang lebih 6 bulan sampai saya mengajukan diri lagi sebagai ketua sangga. Awal mula memimpin untuk beberapa orang.
Saat kelulusan sekolah kami semua sepakat untuk tetap mengikuti kegiatan pramuka di SMP yang dulu karena merasa disini memiliki nilai lebih.
Menjadi Ketua Organisasi Pertama Kalinya
Saat saya masuk ke jenjang sekolah menengah atas saya tetap mengikuti Pramuka yang juga ada disekolah yang sekarang ini. Meskipun akhirnya OSIS saya tidak ikuti lagi karena kurang berminat.
Pada suatu hari salah satu Pembina Pramuka saya mengajak untuk bergabung ke Saka Bhayangkara karena ingin mengaktifkan lagi Pelatihannya.
Saya dan teman-teman sepakat untuk ikut bergabung dan menjadi anggota pertama setelah beberapa tahun terakhir vakum.
Karena kami baru masuk jadi semua adalah anggota belum ada pengurus yang secara SK sah.
Akhirnya semua sepakat untuk membuat pengurus baru yang dinamakan Dewan Saka Bhayangkara, sampai pada akhir kesepakatan saya terpilih menjadi Ketua Dewan
Saka Bhayangkara untuk angkatan ke V.
Disinilah pertama kali saya menjadi ketua organisasi yang bisa dibilang mencakup satu kabupaten.
Menjadi Ketua Organisasi Mahasiswa Daerah
Namanya Ikatan Persaudaraan Mahasiswa Mandailing Natal Kota Langsa atau IPMMAN Kota Langsa dibentuk pada bulan Februari 2017.
Saat itu saya masih menjadi mahasiswa baru di salah satu PTN di Aceh yang merupakan daerah asing untuk ukuran asal saya.
Saat pertama kali dibentuk saya menjabat sebagai sekretaris dua yang membackup sekretaris satu yang saat itu lumayan sibuk
Sampai pada akhirnya dia mengundurkan diri dan saya menjadi sekretaris umum pada saat itu.
Akhir masa periode kepengurusan pertama dilakukan Musyawarah Besar Ikatan Persaudaraan Mahasiswa Mandailing Natal (IPMMAN) Kota Langsa.
Dan terpilih saya sebagai Ketua Umum setelah dilakukan voting dengan calon 2 orang.
Dengan terpilihnya saya siap berbenah diri dan berusha menghilangkan introvert dalam diri saya sendiri.
Relasi menjadi banyak, teman-teman bertambah. Mengikuti kegiatan organisasi-organisasi lain dan segelintir kegiatan lainnya.
Bergabung Bersama PEMA UNSAM
Saat bergabung bersama Pemerintahan Mahasiswa Universitas Samudra (PEMA UNSAM) saya masih menjadi sekretaris di IPMMAN Kota Langsa.
Bergabung di PEMA UNSAM menjadi salah satu pengalaman yang sangat berarti, karena saya berjumpa dengan orang-orang organisatoris kampus.
Semakin banyak kenal orang pikirku semakin bagus dalam hal kehidupan di rantau orang ini.
Saat itu saya sudah mulai bisa mengatur waktu antara menjadi mahasiswa yang menuntut ilmu dengan organisasi yang menuntut waktu.
Hingga akhirnya Kabinet yang saya ikuti mengalami sedikit kegoyahan dan mengharuskan kami untuk membentuk kepengurusan baru.
Waktu saya diminta untuk bergabung kembali, saya merasa tidak pantas untuk menduduki jabatan yang di amanahkan. Dan akhirnya saya menolak secara halus.
Satu Periode Bersama Pengurus BEM FE UNSAM
1. Bergabung Dengan BEM FE UNSAM
Saat saya keluar dari PEMA UNSAM saya ditawari untuk bergabung dengan BEM FE UNSAM dengan jabatan sebagai sekretaris Divis Humas dan Infokom.
Saya bergabung karena saat itu merasa bahwa PEMA sudah tidak stabil lagi dan saya sudah tidak dibutuhkan lagi.
Diminta bergabung oleh Ketua Divisi melalui WhatsApp dan tugas pertama saya adalah membuat desain untuk feed Instagram BEM FE UNSAM. @bemfeunsam_
Bisa mnggunakan Photoshop dan Adobe Ilustrator adalah alasan utama saya diminta bergabung dengan BEM FE UNSAM.
Saya yang merasa membuat desain adalah kegemaran saya meski saya tidak mahir dan bukan ahli namun bisa ber improvisasi dengan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).
Bergabungnya saya ke BEM FE UNSAM, pertama saya diberi tugas untuk memperbaiki feed instagram agar sama dengan Feed IG Organisasi Mahasiswa lainnya.
2. Mengikuti Kegiatan BEM FE UNSAM
Setelah beberapa waktu bergabung saya banyak mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh BEM FE UNSAM beserta oramawa fakultas ekonomi lainnya.
Mungkin karena saya dari Divisi Humas, jadi disetiap kegiatan saya selalu kebagian untuk divisi Publikasi dan Dokumentasi.
Tapi tidak masalah, dengan kemampuan saya yang tidak seberapa saya mencoba memberikan yang terbaik semaksimal yang saya bisa.
Jadi untuk urusan desain spanduk, poster, logo kegiatan, sertifikat, dokumentasi (foto dan video), membantu dekorasi panggung adalah tugas yang saya kerjakan.
Rekan-rekan panitia yang ikut dalam kesuksesan kegiatan pun saling bantu dan tolong menolong.
Kegiatan terbesar di Fakultas Ekonomi Universitas Samudra adalah kegiatan bersama seluruh ormawa yang dinamai dengan SEUM (Saweu Ekonomi UNSAM) yang artinya kunjungi Ekonomi UNSAM.
Dan masih banyak kegiatan-kegiatan yang saya ikuti meskipun posisi saya tetap pada bagian PUBDEKDOK.
3. Mendapat Teman-teman Baru
Karena BEM FE UNSAM adalah organisasi setingkat Fakultas, dengan bergabungnya saya kedalam organisasi tersebut memberikan saya lebih banyak peluang untuk mengenal orang-orang baru.
Mereka adalah mahasiswa dari Fakultas Ekonomi yang sebelumnya saya tidak tahu karena kurang aktif berorganisasi di lingkungan kampus.
Lama-kelamaan saya mengenal mereka hingga akhirnya menjadi teman-teman yang asyik diajak nongkrong di warkop sampai larut malam.
Pikiran saya hanya bagaimana caranya saya bisa mendapat teman yang banyak agar suatu saat nanti saya kembali kesini memiliki teman untuk persinggahan.
Meskipun tidak semua teman berakhir dengan baik, tapi itulah lika-liku yang harus dihadapi dalam bersosialisasi.
Hingga akhirnya beberapa teman di BEM FE UNSAM pada masa akhir kepengurusan terjun dalam politik kampus dalam prosesi pemilihan Ketua BEM FE UNSAM yang baru.
4. Akhir Kepengurusan dan Politik Kampus BEM FE UNSAM
Akhirnya selama satu periode sejak Maret 2019 hingga Agustus 2020 Kepengurusan BEM FE UNSAM berakhir saat dilaksanakan Musyawarah Bersama Fakultas Ekonomi.
Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara membacakan Laporan Pertanggung Jawaban selama satu periode dan pertanda sebagai berakhirnya masa jabatan kami.
Namun sebelum Musyawarah Bersama, Politik di Fakultas Ekonomi Universitas Samudra sudah mulai terasa.
Kabar-kabar tentang siapa Ketua BEM FE selanjutnya menjadi perbincangan hangat di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Samudra.
Kubu-kubu politik layaknya saat pilpres mulai bermunculan, diskusi ini diskusi itu mulai dilakukan.
Mencari-cari dukungan politik pun menjadi hal yang seru untuk didengarkan saat perbincangan di warkop tempat biasa nongkrong.
Saya juga memang pada saat itu ingin menjadi Ketua BEM, namun lewat diskusi bersama teman-teman yang lain dan menghasilkan kesepakatan untuk menyatukan suara untuk satu orang yang kami percayai.
Selanjutnya saya berada di belakang layar, mengikuti setiap perkembangan dan memberikan saran dan dukungan kepada bakal calon yang sudah kami tetapkan.
Safari politik layaknya Pilpres-pilres pun dilakukan masing-masing kubu demi mencari dukungan agar menjadi BEM FE UNSAM 1.
Tidak terkecuali saya juga termasuk di dalam yang ikut safari politik. Hahaha
5. Pandemi Covid-19 Dan Akhir Keputusan
Sayangnya saat semua sedang gencar-gencarnya untuk melakukan Pemira FE UNSAM dunia dilanda oleh wabah Covid-19.
Yang artinya semua kegiatan yang mengumpulkan banyak orang dihentikan termasuk dunia sekolah, kampus dan kerja.
Covid-19 ini banyak membuat perubahan yang cukup signifikan terhadap politik kampus yang sebelumnya sudah dirancang sedemikian rupa.
Tidak boleh mengumpulkan orang banyak, artinya tidak boleh kuliah. Tidak boleh kuliah artinya tidak bisa membuat Musyawarah Bersama Ormawa FE UNSAM. Tidak ada Musyawarah Bersama artinya tidak ada PEMIRA untuk pemilihan Ketua BEM selanjutnya.
Sampai akhirnya berlarut-larut berharap pandemi Covid-19 ini cepat berakhir sehingga semua kembali berjalan dengan normal.
Namun sangat disayangkan kembali, sampai pada batas waktu yang diharapkan belum juga berakhir malah yang ada bertambah banyak korban yang tertular.
Hingga pada akhirnya, semua ormawa berdiskusi lagi bagaimana kelanjutan pemilihan Ketua BEM FE UNSAM selanjutnya.
Keputusan pun didapatkan dengan tetap melakukan Musyawarah Bersama secar offline dengan peserta terbatas dan secara virtual bagi yang tidak bisa masuk kedalam ruangan.
Musyawrah berlalu dan semua ormawa sepakat untuk melakukan pergantian Ketua BEM FE UNSAM dengan nama Pelaksana tugas (Plt.) karena tidak memungkinkan melakukan Pemilihan seperti biasanya.
Pada Oktober 2020 terpilihlah Plt. Ketua BEM FE UNSAM yang baru dengan masa jabatan sampai akhir tahun 2020 atau sampai terpilihnya Ketua BEM FE UNSAM yang baru pada pemilihan raya yang akan dilaksanakan.
Akhir Kata
Berorganisasi bukanlah hal yang harus dihindari karena terbukti organisasi membuat kita memiliki banyak relasi dan pengalaman.
Tidak ada organisasi yang mematikan anggotanya selagi kita bisa membagi waktu untuk kuliah dan organisasi.
Jangan terjebak dengan kalimat buat apa organisasi kalau sendiri juga bisa menuntaskannya.
Itu beda objek pembahasan, organisasi tidak akan membatasi kreatifitas kita. Namun memberikan banyak peluang untuk menyalurkannya.